Friends

Pages

HISTORI KONSELING DI DUNIA

HISTORI KONSELING DUNIA



PENDAHULUAN
Konseling sebagai suatu aktifitas yang berbasis luas merupakan bagian dari eksistensi manusia sejak manusia itu ada. Konselor identic dengan orang yang memiliki kepekaan dalam mendengarkan/ listening  dan bijaksana dalam memberikan respon terhadap kebutuhan-kebutuhan orang lain. Mereka biasanya adalah orang yang dianggap lebih tua dalam suku-suku atau marga-marga. Mereka sering disebut ‘tukang sihir’, dukun, dan pembimbing spiritual. Mereka memiliki pengalaman hidup atau pengetahuan yang luar biasa untuk membina hubungan dengan sesama manusia dan mau membagi pengetahuan dan pengalamnnya untuk hidup dengan orang-orang yang kurang berpengalaman (Gibson & Mitchell, 1955 dalam Gladding, 2000). Di bagian-bagian terpencil di dunia, konseling dengan tipe semacam ini masih terjadi. Oleh karena itu, dari sudut pandang kultural, konseling berbasis luas seperti  yang dilukiskan melalui tradisi ini, merupakan fenomena universal.
Konseling mulai berkembang pada awal tahun 1900, ketika terjadi reformasi social dan pendidikan karena kondisi masyarakat yang saat itu sedang ‘sakit’. Di akhir abad 19 ini terjadi pergerakan repfrmasi social di Amerika. Dalam pergerakan ini, para aktifis social menentang dan mendesak pemerintah agar lebih humanis dalam memperlakukan masyarakat, baik itu para imigran, kaum miskin, para penganggur, juga orang yang terganggu secara mental. Para pionir dalam konseling (yang selanjutnya disebut ‘guidance) ini kebanyakan para guru dan para pembaharu. Mereka memfokuskan pengajaran kepada anak-anak dan para pemuda. Tujuannya adalah membantu anggota masyarakat agar lebih peka dan menghargai diri mereka sendiri, orang lain, dunia kerja, dan kehidupan berwarga Negara.
Tiga orang pionir yang patut dicatat karena jasanya dalam membangun arah konseling adalah : Frank Parson, Jesse Davis, danClifford Beers. Mereka telah mempengaruhi orang-orang amerika dan membuat dampak yang bersifat global. Kontribusi mereka adalah dalam area pembuatan keputusan karir, bimbingan pendidikan dan kesehatan mental. Frank Parson adalah orang yang memfokuskan diri pada kepentingan konseling dan pengembangan karir para calon penerbang. Jesse Davis, menekankan pelayanan kepentingan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah sebagai suatu ukuran yang mendukung pembentukan kewarganegaraan yang baik. Clifford Beers, mulai mereformasi pergerakan kesehatan mental terutama yang bersifat preventif, seperti bagaimana memperlakukan individu yang mengalami gangguan emosional. Ketiganya telah memantapkan pertumbuhan konseling. Gagsan-gagasan dan aktifitas-aktifitas mereka dalam tiga bidang keahlian professional seperti telah disebut tadi menjadi akar  pemunculan cabang fondasi- fondasi konseling. 
Bagi mereka bertiga, konseling menjadi suatu profesi karena telah diformulasikan teori-teori yang efektif. Pada awalnya konseling bergantung pada empat teori utama yakni : directive (E.G Williamson), nondirective (Carl Rogers), psychoanalysis, dan behaviorism. Tahun 1950, banyak pendekatan-pendekatan baru diciptakan. Dengan adanya teori-teori tersebut, lebih memberikan kepercayaan terhadap konseling dan membuatnya lebih dapat diterima oleh masyarakat umum.

Sejarah profesi konseling
Era Tahun 1900-1909
Terdapat tiga orang yang terkenal sebagai pionir periode ini yaitu Frank Parson, Jesse B. Davis, dan Clifford Beers. Davis adalah orang pertama yang memperkenalkan program bimbingan sekolah. Tahun 1907 ia menyarankan agar guru memberikan bimbingan di kelas seminggu sekali. Sementara itu di Boston, Frank Parson mendirikan Boston’s Vocational Bureau pada tahun 1908 yang membantu pemuda dalam memilih karir. Ia menerbitkan buku yang berjudul “Choosing A Vocation” pada tahun 1909.
Tokoh ketiga adalah Clifford Beers. Ia seorang  mahasiswa Yale yang pernah dirawat dirumah sakit jiwa. Berdasarkan pengalamannya ia menulis buku “A Mind That Found Itself”  pada tahun 1908. Dalam bukunya ia mengemukakan pendapatnya bahwa dalam proses peningkatan kesehatan mental perlu ditingkatkan fasilitas dan mereformasi treatment            yang ada.
Bimbingan dan konseling pada masa ini berfokus pada layanan bimbingan pendidikan dan pekerjaan, yaitu memfasilitasi individu untuk memahami dan mengambil keputusan pendidikan dan pekerjaan yang cocok dengan dirinya.

Era Tahun 1910-an
                Pada dekade ini terdapat dua peristiwa penting yaitu : 1)terbentuknya National  Vocational Guidance Association (NVGA) dan kedua terjadinya perang Dunia (PD I), dimana dalam penjaringan perwira militer digunakan tes intelegensi. Pada masa ini profesi konseling belum dikenal secara  luas namun sudah mulai terdengar gaungnya.

Era Tahun 1920-an
Decade ini disebut juga masa konsolidasi karena dimulai pendidikan bagi konselor di Universitas Harvard pada tahun 1911. Pengaruh dominan pada masa ini adalah berkembangnya teori-teori pendidikan, dan pemerintah mulai menggunakan layanan bimbingan terhadap veteran perang. Peristiwa ppenting lainnya yaitu dikembangkan standar untuk persiapan dan evaluasi materi-materi okupsional.
Era Tahun 1930-an
Pada masa ini dikembangkan teori pertama konseling yang diformulasikan oleh E.G. Williamson dan koleganya di Universitas Minnesota dengan mengambil teori Frank Parson tentang  trait factor  dan mengembangkan suatu model konseling karir untuk membantu  siswa dan penganggur. Model ini berdasar pada model medis dan bersifat sangat direktif. Pada decade ini juga terjadi peningkata keterlibatan pemerintah dengan mendirikan  USEmployment Service yang kemudian menerbitkan  Dictionary of Occupational Tittles (DOT) pada tahun 1939.
Layanan  bimbingan konseling mulai memperhatiakn perbedaan individu (individual differences)  seiring munculnya gerakan psikometri yang dikembangkan Alfred Binet di Prancis dengan dikebangkannya pengukuran intelegensi. Dasar keilmuan tenaga konselor makin bervariasi dan makin mendalam. Layanan bimbingan konseling menjadi lebih akurat dalam proes diagnostic dengan menggunakan berbagai instrument tes.
Era Tahun 1940-an
Tiga peristiwa utama pada dekade ini yaitu : 1) dikenalkannya teori  humanistik oleh Carl Rogers; 2) terjadinya Perang Dunia II; dan 3) keterlibatan pemerintah dalam konseling.
Pada tahun 1942, Rogers mempublikasikan buku “Counseling and Psychotherapy” yang menentang teori counselor centered approach yang dikembangkan Williamson. Rogers mengembangkan model konseling nondirective sebagai alternatif terapi, yang kemudian disebut konseling terpusat pada klien (‘client-centered’). Selain itu karena adanya PD II, pemerintah mulai melibatkan konselor dan psikolog lebih jauh dalam proses seleksi dan training
militer.
Era Tahun 1950
Pada dekade ini, Rogers menerbitkan Client Centered Theraphy. Para konselor sekolah juga mulai menerapkan model non-direktif rogers dan mulai menekankan kegiatan konseling. Didirikan American Personnel and Guidance Association (APGA) sebagai cikal bakal American Counseling Association (ACA), divisi 17 (Counseling Psychology) pada American Psychologist Association (APA), National Defense Act (NDEA), dan mulai berkembangnya teori-teori bimbingan konseling. Divisi 17 (counseling psychologist) didirikan pada tahun 1952 yang pada
awalnya karena ada ketertarikan para psikolog untuk bekerja pada populasi yang normal dari yang biasa ditangani oleh psikolog klinis. Psikolog konseling dipengaruhi olehkonseling vokasional dan terapi humanistik. Pada dekade ini juga dipublikasikan teori behavioral (desensitisasi sistematis), rational emotive theraphy dan career development. ACES dan ASCA (dua divisi dalam APGA) mengembangkan standar pelatihan bagi konselor sekolah yang menekankan teori konseilng dan pengalaman praktikum.
Pada tahun 1952 diadakan konvensi nasional bersama di Los Angeles California antara National Vocational Guidance Association (NVGA), National Association of Guidance and Counselor Trainers (NAGCT), Student Personnel Association for Teacher Education (SPATE), dan American College Personnel Association, dengan harapan memberikan suara profesi yang lebih besar.

Era Tahun 1960-an
Pada dekade ini, terjadi eksplosi profesi konseling sekolah, semakin meningkatnya penelitian yang terfokus pada konseling dan ditingkatkannya standar untuk sertifikasi dan kinerja konselor sekolah. ASCA juga mengembangkan Pernyataan Kebijakan untuk Konselor Sekolah Menengah yang mengkhususkan peran dan fungsi konselor sekolah. Pada masa ini, konselor sekolah bekerja terutama dalam peran remedialaktif; peranannya tidak terlihat sebagai bagian pokok dalam pendidikan. Ini menguatkan praktek konselor sekolah yang terpusat pada tuga-stugas administratif-klerikal karena tugas-tugas ini dapat dipertahankan sebagai suatu layanan kepada seseorang.
Pada masa ini juga, banyak muncul teori-teori humanistik yang baru yaitu yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, Dugald Arbuckle, dan Sidney Jourad. Terjadi pula : 1) pergeseran paradigma dari konseling individual (face to face) menjadi konseling kelompok; 2) didirikannya Community Mental Health Centers Act (CMHCA); dan 3) dipublikasikannya kode etik konselor untuk pertama kali.

Era Tahun 1970-an
Pada dekade ini CMHCA memperluas layanan anak dan remaja dengan penyakit mental. Dibentuk American Mental Health Counseling Association (AMHCA), dibentuk pula badan lisensi konselor yang pertama di Virginia.
Terdapat diversifikasi setting dalam layanan konseling, mulai dari sekolah hingga pusat-pusat kesehatan mental dan di agen-agen masyarakat sehingga dikenal istilah baru yaitu community counselor. Adanya perkembangan helping skill program yang dikemukakan oleh Truax dan Carkhuff pada tahun 1967 dan Ivey pada tahun 1971.
Pada masa ini dibentuk komite untuk menilai dan memberikan ijin praktek bagi konselor yang dikelola oleh APA dan APGA. Pada tahun 1973 Association of Counselor Educators and Supervisors (ACES) mulai menetapkan rambu-rambu bagi standardisasi program master dan doktoral dalam bidang konseling.

Era Tahun 1980-an
Pada masa ini mulai diterapkan dan ditingkatkan standardissi pelatihan konselor dan sertifikasi. Tahun 1981 Council of Accreditation of Counselling and Related Educational Programs (CACREP) dibentuk untuk menstandarkan pelatihan bagi konselor dalam semua kekhususannya. CACREP ini merupakan organisasi afiliasi APGA dan anggota Counseling on Post Secondary Accreditation (COPA), selanjutnya CACREP membuat standardisasi program master dan doktoral. Sebagai pelengkap CACREP, National Board for Certified Counselors (NBCC) yang dibentuk pada tahun 1983 mulai memberikan sertifikasi bagi konselor. Pada masa ini mulai banyak diterbitkan jurnal-jurnal ilmiah di bidang konseling dan dikemukakannya dimensi cross cultural dalam layanan konseling yang berimplikasi pada timbulnya multicultural counseling. Pada tahun 1983, APGA berganti nama menjadi American Association of Counseling and Development (AACD).

Era Tahun 1990-an

Pada tanggal 1 Juli 1992 AACD berganti nama menjadi American Counseling Association (ACA) untuk merefleksikan hubungan antara anggota asosiasi dan menguatkan kesatuan dan persatuan. Pada masa ini pula pedoman etik ACA dan standar CACREP direvisi. Pada masa ini terjadi gerakan perubahan dari istilah bimbingan dan perkembangan ke arah program konseling sekolah yang komprehensif, juga terjadi pertumbuhan yang berlanjut dalam permasalahan keragaman dan multikultural dalam konseling, serta terdapat penekanan terhadap model spiritual / kebaikan / holistik. Pada tahun 1991, Sears & Coy menekankan kebutuhan konselor sekolah untuk mencapai semua siswa melalui suatu model proaktif alih-alih model remedial. Pada tahun 1997, ASCA mengusulkan standar nasional untuk program konseling sekolah. Masih pada tahun 1997, DeWitt-Wallace-Reader’s Digest Fund mendirikan Transforming School Counseling Initiative (TSCI).

Era Tahun 2000-2003

Pada masa ini konseling sudah merupakan profesi yang dikenal secara luas. Pengembangan teori-teori konseling mulai merambah dan berkolaborasi dengan teori-teori lain, seperti dikemukakannya dance theraphy,musical theraphy, art theraphy, traumatic counseling, dan sebagainya. Selain itu paradigm konseling bergeser dari yang layanannya bersifat kuratif ke arah developmental dengan diterbitkannya buku “Collaborative, Competency-Based Counseling” pada tahun 2002, dan “Developmental Counseling”. Pasca 9/11/2001, ekonomi AS mengalami resesi, kemajuan yang terjadi dalam tahun 1990-an belum solid. Pada masa ini program bimbingan dan konseling komprehensif secara cepat menggantikan orientasi tradisional yang berorientasi pada layanan posisi. Selain itu, program bimbingan dan konseling komnprehensif menjadi cara utama untuk menata dan mengelola bimbingan dan konseling sekolah  di seluruh AS.

Pada bulan Juni 2002, model ASCA yang baru diumumkan sebagai cermin dari perubahan tadi. Tahun 2003, ASCA menerbitkan model nasional untuk program konseling sekolah (Model for School Counseling Programs). Pada musim panas 2003, TSCI mengadakan pertemuan di Las Vegas, membicarakan masalah penelitian konseling sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar

HISTORI KONSELING DI DUNIA

HISTORI KONSELING DUNIA PENDAHULUAN Konseling sebagai suatu aktifitas yang berbasis luas merupakan bagian dari eksistensi manusia...

Welcome to Geek Talk!

a stunning blogger template

A normal paragraph Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quomalorum ceteros feugait quo. A normal paragraph Ea eam labores.